I. Pendahuluan
Seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan agroindustri semakin
luas dan produk yang dihasilkan semakin beraneka ragam. Pangan merupakan suatu
permasalahan vital karena menyangkut kebutuhan gizi seseorang. Guna menunjang
hal tersebut diperlukan makanan yang memiliki nutrisi baik dan tentunya
didukung oleh teknologi pengolahan pangan yang tepat. Adanya beraneka ragam
produk yang beredar di pasar membuat masyarakat lebih peduli terhadap
kesehatan, sehingga muncul trend
untuk kembali menggunakan bahan-bahan alami (back to nature). Kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan membuat permintaan terhadap produksi.
Tanaman
lidah buaya (aloe vera) dewasa ini
merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang
sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agroindustri.
Lidah buaya atau bahasa latin disebut
dengan Aloe vera sudah tidak asing
lagi terdengar di telinga masyarakat. Bentuknya yang unik, mirip
tanaman kaktus, berduri, daunnya yang menjulur ke atas, kaku bagai lidah atau
pedang yang tajam serta berlendir, membuat masyarakat
mudah
untuk
mengingatnya. Saat ini mungkin
hampir semua ibu-ibu atau pecinta tanaman mempunyai tanaman lidah buaya di
pekarangan rumah mereka sebagai penghias kebun. Lidah buaya yang ditanam di
depan rumah, selama ini kita mengetahui dapat dimanfaatkan sebagai penyubur
rambut tetapi masih banyak juga khasiat lain yang terkandung pada tanaman ini.
Selain itu Aloe vera juga dapat diolah menjadi berbagai makanan ataupun minuman
menyehatkan ataupun beberapa produk kesehatan lain setelah melalui proses
pengolahan.
2. Kandungan Gizi dan Manfaat
Lidah Buaya
Kandungan
gizi dalam pelepah daun lidah buaya sangat lengkap terdiri dari :
aloin,dan atrakuinon untuk memperlancar pencernaan, aloenin, aloesin, emodin, minyak atsiri
,karbohidrat (lignin, glukomanan),lipida
(cholin,inositol,asam folat ), vit A,
B1, B2, B3, B12, C, E, K, Mineral Ca, Mg, K, Sodium (Na), Fe, Zn). Enzim
amilase, catalase, selulase, carboxipeptidase, berbagai asam amino.
Banyak
kelebihan dan potensi sebagai bahan pangan karena semua bagian dari tanaman
dapat dimanfaatkan. Bagian-bagian lidah buaya yang digunakan antara lain daun,
getah daun dan gel bening. Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan
namun sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil
penelitian tanaman lidah buaya mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan,
maka penggunaan lidah buaya yang semakin bervariasi akan meningkatkan nilai
ekonomi dan selera konsumen terhadap lidah buaya.
Pengobatan dengan lidah buaya juga tercatat
dalam dokumen-dokumen sejarah pengobatan Arab, Yunani, India, dan China. Di
China tanaman ini dipercaya ampuh sebagai obat awet muda, dan hasil
penelitian terkini menyebutkan bahwa lidah buaya mampu memperbaiki sel kulit
yang rusak. Ada juga yang menyebutkan khasiat tanaman ini untuk mengatasi
impotensi. Seorang ahli farmasi Romawi bernama Pedianos Discorides membuat
deskripsi lengkap tentang lidah buaya. Ia menyebutkan khasiatnya antara lain
sebagai obat tidur, sembelit, memar, sakit mata, dan luka pendarahan. Di
Afrika, lidah buaya dipasang dipintu masuk setiap rumah dengan maksud ada
harapan hidup yang panjang dan berjalan baik, ia juga sebagai jimat penolak
bala dan kekuatan jahat. Selain itu para pemburu di Kongo selalu membaluri
sebagian tubuh mereka dengan lidah buaya supaya binatang buruan tidak kabur
lantaran mencium bau manusia. Gel lidah buaya juga dipakai anak-anak Kolombia
untuk melindungi tubuh mereka dari sengatan serangga. Berbagai penelitian di
Amerika, Rusia, Arab,India dan Jepang telah membuktikan keampuhan dari tanaman
ini bagi kesehatan. Aloe vera potensial mengurangi kadar gula pasien diabetes,
menekan pertumbuhan sel kanker bahkan menghambat pertumbuhan virus HIV.
Selain memanjakan lidah, kebiasaan menkonsumsi lidah buaya mampu mencegah kanker karena kandungan acemannan yang berfungsi sebagai imunostimulator atau meningkatkan kekebalan tubuh. Pemanfaatan lidah buaya tidak hanya berkhasiat untuk kesehatan saja, seiring dengan perkembangan zaman, banyak produk kecantikan yang tersedia di pasaran. Ada sabun muka, krim mata, obat creambath, sampai pelembab bibir dengan bahan baku Aloe vera.
Selain memanjakan lidah, kebiasaan menkonsumsi lidah buaya mampu mencegah kanker karena kandungan acemannan yang berfungsi sebagai imunostimulator atau meningkatkan kekebalan tubuh. Pemanfaatan lidah buaya tidak hanya berkhasiat untuk kesehatan saja, seiring dengan perkembangan zaman, banyak produk kecantikan yang tersedia di pasaran. Ada sabun muka, krim mata, obat creambath, sampai pelembab bibir dengan bahan baku Aloe vera.
Tanaman lidah buaya juga bermanfaat
untuk mengurangi pencemaran lingkungan karena dapat menyerap gas yang mencemari
lingkungan melalui kemampuanya mengasimilasi zat tersebut lewat mulut daunnya.
Pelepah daun sukulen (daging tebal,
berlendir /gel) dapat diolah menjadi berbagai makanan olahan yang
bernilai gizi tinggi. Berbagai makanan
olahan tersebut ialah : jus,cocktail / manisan ,teh ,selai ,jelly,dodol ,dll.
Sekarang ini pelepah daun lidah
buaya dijadikan komoditi perdagangan internasional, Jepang merupakan negara
dengan kebutuhan pelepah buaya terbesar yaitu 300 ton/bulan, untuk berbagai
bahan baku seperti, kosmetik, makanan dan minuman kesehatan. Sedangkan negara eksportir terbesar ialah :
Brazil dan Thailand. Selain itu, Indonesia saat ini masih mengimpor hasil dari
olahan lidah buaya seperti sabun, samphoo, powder dan olahan
lainnya. Melihat kebutuhan pasar ekspor yang besar tersebut, maka budidaya
lidah buaya merupakan usaha bisnis yang menggiurkan.
3. Makanan , minuman berbahan
baku Aloe vera
Bagian-bagian dari tanaman
lidah buaya yang umum dimanfaatkan adalah: (a) daun, daging daun yang dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun
dalam bentuk ekstrak, (b) eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa
pahit dan kental), secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan
rambut, penyembuhan luka, dan sebagainya, (c) gel (bagian berlendir yang
diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan).
Makanan
dan minuman berbahan baku tersebut diantaranya ialah :
·
Cocktail/Nata de
aloe/Cendol
·
Selai/dodol/Jelly
·
Risoles
·
Minuman sari lidah
buaya
·
Teh lidah buaya
·
ice cream
(1). Pembuatan Cocktail/Nata de Aloe/Cendol
Alat yang digunakan yaitu:pisau, baskom, talenan, dll, sedangkan bahannya yaitu : daun Aloe vera, air kapur, sirop, gula
Cara membuatnya :
Alat yang digunakan yaitu:pisau, baskom, talenan, dll, sedangkan bahannya yaitu : daun Aloe vera, air kapur, sirop, gula
Cara membuatnya :
- Kupas
kulit lidah buaya
- Potong lidah buaya bentuk dadu
- Rendam potongan Aloe vera dalam air kapur selama 1 hari
- Bilas potongan Aloe vera dengan air sampai bersih
- Potong lidah buaya bentuk dadu
- Rendam potongan Aloe vera dalam air kapur selama 1 hari
- Bilas potongan Aloe vera dengan air sampai bersih
- Rebus potongan Aloe vera
kedalam air yang sudah mendidih sekitar 10 menit
- Produk
dari Nata de Aloe vera yang sudah jadi bisa digunakan untuk membuat es campur,
es buah atau campuran makanan misalnya jelly lidah buaya.
Pembuatan Aloe vera dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
Diagram alir proses
pengolahan daun lidah buaya dalam sirup untuk industri kecil (Djubaedah, 2003,
Pengolahan lidah buaya dalam sirup, Balai Besar Industri Agro)
(2). Pembuatan cendol/ dawet.
Alatnya dan bahannya
sama hanya gula yang dipakai gula merah (gula kawung/kelapa) dan santan . Cara
pembuatan sama hanya potongan lidah buaya dipotong panjang, setelah dipotong
panjang direndam dalam air jeruk nipis selama 1 hari. Setiap
12 jam sekali air jeruk diganti. Setelah itu dibilas dengan air bersih. Rebus
ke dalam air mendidih sebentar, campur dengan sirup gula merah dan lengkapi
dengan santan tambahkan es batu.
(3). Selai
Selai adalah produk
makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagian berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Tiga
bahan pokok pada proses pembuatan selai atau jeli adalah pektin, asam, dan gula
dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan produk yang baik.
Selai lidah buaya adalah bahan berupa pasta yang berkadar gula
tinggi dan dibuat dari bubur daging lidah buaya. Pembuatan bahan ini tidak
sulit, dan biayanya tidak mahal. Berikut ini adalah cara sederhana mengolah
lidah buaya menjadi selai:
Bahan-bahan
1.
1 kg daging lidah buaya.
2.
500 gram Gula Pasir.
3.
0,1 % asam askorbat atau 1
gram per liter air atau asam sitrat 0,2 % atau 2 gram per liter.
4.
0,5 % natrium benzoat atau 5
gram per kg daging lidah buaya.
5.
3 gram agar-agar bubuk atau
½ bungkus.
Cara Membuat
1.
Lidah buaya yang sudah
bersih direndam di dalam larutan asam askorbat selama 15 menit, lalu ditiriskan
dan dihancurkan menggunakan blender.
2.
Hasil hancuran ini
dipanaskan sesaat, kemudian ditambahkan gula pasir, asam sitrat, dan agar-agar.
3.
Dipanaskan hingga mendidih
sambil diaduk, lalu ditambahkan bahan pengawet benzoat.
4.
Jika telah terbentuk gel,
pemanasan dihentikan dan busa yang ada di permukaan selai dibuang.
Selai siap dikemas dalam
botol
(4).
Minuman Sari Lidah Buaya.
Cara pembuatan :
Langkah-langkah
pembuatan minuman dari lidah buaya adalah sebagai berikut :
1.
Tahap pertama adalah pemilihan daun lidah buaya. Pilih daun yang tebal dan belum
terlalu
tua, karena daun yang demikian rasa
getirnya belum terlalu tajam. Ciri-ciri daun yang belum terlalu tua adalah :
warnanya hijau bintik-bintik putih bagian tepi daun
berduri lunak dan pucat.
2.
Tahap selanjutnya cuci daun lidah buaya sampai bersih , kupas
bagian kulitnya dan
ambil dagingnya.
3.
Ke dalam potongan daging lidah buaya tambahkan air dengan
perbandingan 4 : 1 antara
daging dan air yang digunakan
4. Blender campuran daging
dan air sampai hancur, kemudaian ekstraknya disaring dengan
kain penyaring atau
dengan menggunakan saringan plastik.
5. Tahap selanjutnya,
tambahkan gula pasir sejumlah 10-15% , asam sitrat sejumlah 0,1 –
0,25 %, garam dapur sejumlah
0,025 – 0,1%, esence dan pewarna secukupnya.
6. Kemudian campuran bahan-bahan tersebut dimasak
dengan suhu 85-900C selama kurang
lebih 20-25 menit.
7. Dalam keadaan masih panas, masukan larutan tadi kedalam
botol-botol yang sudah disterilkan yaitu dengan cara dimasak dalam air mendidih
selama kurang lebih 1-2 jam. Banyaknya larutan yang dimasukkan ke dalam botol
sebaiknya tidak terlalu penuh , yaitu dengan menyisakan ruang udara sebanyak
1,5
-
2,5 cm dari bagian atas
botol.
8. Kemudian botol-botol yang
berisi larutan lidah buaya tadi dipanaskan dalam air mendidih
selama kurang lebih 10-15 menit. Kemudian angkat
botol dan tutup dengan segera.
9. Langkah berikutnya, biarkan botol-botol berisi
minuman lidah buaya tersebut dingin pada
suhu ruangan.
10. Tahap terakhir dari pembuatan minuman lidah
buaya ini adalah pemberian label pada
botol
(5) Risoles isi Ragout Lidah Buaya
Bahan
untuk kulit :
150 g tepung terigu
1 butir telur, kocok lepas
300 ml air
1 sdm mentega/margarin, lelehkan
¼ sdt garam halus
Bahan untuk Isi:
250
g koktail lidah buaya matang
60 g daging kakap cincang
1 batang daun bawang, iris halus
1 sdt gula pasir
1 sdm kecap asin
1 sdt ketumbar, haluskan
3 siung bawang putih, haluskan
4 butir bawang merah, haluskan
1/2 sdt lada halus
1/2 sdt garam halus
3 sdm minyak goreng
Lapisan:
2 butir telur, kocok lepas
60 g tepung panir
Cara Membuat:
1. Kulit: Campur tepung
terigu, dengan air, mentega, telur dan garam, aduk rata. Saring. Panaskan wajan
datar anti lengket yang telah diberi sedikit minyak. Tuang satu sendok sayur
adonan kulit. Buat dadar tipis. Lakukan hingga adonan habis. sisihkan.
2. Isi: Panaskan minyak,
tumis bawang merah, bawang putih dan ketumbar hingga harum. Masukkan daging
ikan
cincang, aduk hingga
ikan berubah warna. Masukkan koktail lidah buaya
yang telah dirajang. Bumbui dengan lada, garam, kecap asin dan gula pasir. Masak
sambil sesekali diaduk hingga semua bahan matang. Angkat.
3. Ambil satu
lembar kulit risoles. Masukan 2 sendok makan
bahan isi. Lipat dan gulung. Lakukan hingga habis.
4. Celupkan risoles
ke dalam kocokan telur dan gulingkan ke atas tepung panir hingga seluruh
permukaan terselimuti tepung.
5. Panaskan minyak, goreng risoles hingga matang dan berwarna
kuning kecokelatan, angkat. Atur di dalam piring saji. Hidangkan
hangat.
(6). Racikan Berkhasiat Obat dari Lidah Buaya:
Beberapa penyakit yang dapat
disembuhkan cacingan, luka bakar, bisul, luka bernanah; amandel, sakit
mata, keseleo, kosmetik, jerawat. Bagian dari Lidah Buaya yang berkhasiat obat:
daun, bunga dan akar.
(a). Penyubur rambut:
Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah,
diambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit
kepala sesudah mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya
rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang
memuaskan.
(b). Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan):
Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya,
tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
( c). Bisul:
Daun dilumatkan ditambah sedikit garam,
tempelkan pada bisulnya.
(d). Kencing manis (DM):
1 batang lidah buaya dicuci bersih, dibuat
durinya, dipotong-potong seperlunya direbus dengan 3 galas air sampai menjadi 1
1/2 gelas. Diminum sehari 3 x 1/2 gelas, sehabis makan.
(e). Batuk rejan:
Daun sekitar 15 – 18 cm, direbus kemudian
ditambah gula, minum.
(f). Syphilis:
Bunga ditambah daging: Direbus, minum.
(g). Cacingan, susah buang air kecil:
15 – 30 gram akar kering lidah buaya direbus,
minum.
(h). Sesak nafas (asma) :
ambil 1 tangkai lidah buaya, cuci bersih,
panggang, kemudian diperas. minumlah hasil perasan setelah di beri gula batu
atau madu.
(i). Wasir:
1/2 batang daun lidah buaya dihilangkan
duri-durinya, cuci bersih lalu diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 2
sendok makan madu, aduk, saring. Minum sehari 3 kali.
(j). Sembelit (pencahar):
|
ambil
1/2 batang daun lidah buaya dicuci dan dibuang kulit dan durinya, isinya
dicincang, lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok
makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.
PERHATIAN :
"Dilarang pakai untuk
wanita hamil, gangguan pada sistem pencernaan dan diare"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar