Rabu, 28 Maret 2012

Pengolahan Daun Lidah Buaya


I.  Pendahuluan
            Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan agroindustri semakin luas dan produk yang dihasilkan semakin beraneka ragam. Pangan merupakan suatu permasalahan vital karena menyangkut kebutuhan gizi seseorang. Guna menunjang hal tersebut diperlukan makanan yang memiliki nutrisi baik dan tentunya didukung oleh teknologi pengolahan pangan yang tepat. Adanya beraneka ragam produk yang beredar di pasar membuat masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan, sehingga muncul trend untuk kembali menggunakan bahan-bahan alami (back to  nature). Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan membuat permintaan terhadap produksi.
            Tanaman lidah buaya (aloe vera) dewasa ini merupakan salah satu komoditas pertanian daerah tropis yang mempunyai peluang sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia sebagai usaha agroindustri.
            Lidah  buaya atau bahasa latin disebut dengan Aloe vera sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat. Bentuknya yang unik, mirip tanaman kaktus, berduri, daunnya yang menjulur ke atas, kaku bagai lidah atau pedang yang tajam serta berlendir, membuat masyarakat mudah untuk mengingatnya. Saat ini mungkin hampir semua ibu-ibu atau pecinta tanaman mempunyai tanaman lidah buaya di pekarangan rumah mereka sebagai penghias kebun. Lidah buaya yang ditanam di depan rumah, selama ini kita mengetahui dapat dimanfaatkan sebagai penyubur rambut tetapi masih banyak juga khasiat lain yang terkandung pada tanaman ini. Selain itu Aloe vera juga dapat diolah menjadi berbagai makanan ataupun minuman menyehatkan ataupun beberapa produk kesehatan  lain setelah melalui proses pengolahan.
2.  Kandungan Gizi dan Manfaat Lidah Buaya
      Kandungan  gizi dalam pelepah daun lidah buaya sangat lengkap terdiri dari : aloin,dan atrakuinon untuk memperlancar pencernaan,  aloenin, aloesin, emodin, minyak atsiri ,karbohidrat  (lignin, glukomanan),lipida (cholin,inositol,asam folat ),  vit A, B1, B2, B3, B12, C, E, K, Mineral Ca, Mg, K, Sodium (Na), Fe, Zn). Enzim amilase, catalase, selulase, carboxipeptidase, berbagai asam amino.
            Banyak kelebihan dan potensi sebagai bahan pangan karena semua bagian dari tanaman dapat dimanfaatkan. Bagian-bagian lidah buaya yang digunakan antara lain daun, getah daun dan gel bening. Potensi ini sebenarnya sudah mulai dikembangkan namun sampai saat ini belum termanfaatkan secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian tanaman lidah buaya mempunyai begitu banyak manfaat untuk kesehatan, maka penggunaan lidah buaya yang semakin bervariasi akan meningkatkan nilai ekonomi dan selera konsumen terhadap lidah buaya.
            Pengobatan dengan lidah buaya juga tercatat dalam dokumen-dokumen sejarah pengobatan Arab, Yunani, India, dan China. Di China tanaman ini dipercaya ampuh sebagai  obat awet muda, dan hasil penelitian terkini menyebutkan bahwa lidah buaya mampu memperbaiki sel kulit yang rusak. Ada juga yang menyebutkan khasiat tanaman ini untuk mengatasi impotensi. Seorang ahli farmasi Romawi bernama Pedianos Discorides membuat deskripsi lengkap tentang lidah buaya. Ia menyebutkan khasiatnya antara lain sebagai obat tidur, sembelit, memar, sakit mata, dan luka pendarahan. Di Afrika, lidah buaya dipasang dipintu masuk setiap rumah dengan maksud ada harapan hidup yang panjang dan berjalan baik, ia juga sebagai jimat penolak bala dan kekuatan jahat. Selain itu para pemburu di Kongo selalu membaluri sebagian tubuh mereka dengan lidah buaya supaya binatang buruan tidak kabur lantaran mencium bau manusia. Gel lidah buaya juga dipakai anak-anak Kolombia untuk melindungi tubuh mereka dari sengatan serangga. Berbagai penelitian di Amerika, Rusia, Arab,India dan Jepang telah membuktikan keampuhan dari tanaman ini bagi kesehatan. Aloe vera potensial mengurangi kadar gula pasien diabetes, menekan pertumbuhan sel kanker bahkan menghambat pertumbuhan virus HIV.
Selain memanjakan lidah, kebiasaan menkonsumsi lidah buaya mampu mencegah kanker karena kandungan acemannan yang berfungsi sebagai imunostimulator atau meningkatkan kekebalan tubuh. Pemanfaatan lidah buaya tidak hanya berkhasiat untuk kesehatan saja, seiring dengan perkembangan zaman, banyak produk kecantikan yang tersedia di pasaran. Ada sabun muka, krim mata, obat creambath, sampai pelembab bibir dengan bahan baku Aloe vera.
            Tanaman lidah buaya juga bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan karena dapat menyerap gas yang mencemari lingkungan melalui kemampuanya mengasimilasi zat tersebut lewat mulut daunnya.
            Pelepah daun sukulen (daging tebal,  berlendir /gel) dapat diolah menjadi berbagai makanan olahan yang bernilai gizi tinggi.  Berbagai makanan olahan tersebut ialah : jus,cocktail / manisan ,teh ,selai ,jelly,dodol ,dll.
            Sekarang ini pelepah daun lidah buaya dijadikan komoditi perdagangan internasional, Jepang merupakan negara dengan kebutuhan pelepah buaya terbesar yaitu 300 ton/bulan, untuk berbagai bahan baku seperti, kosmetik, makanan dan minuman kesehatan.  Sedangkan negara eksportir terbesar ialah : Brazil dan Thailand. Selain itu, Indonesia saat ini masih mengimpor hasil dari olahan lidah buaya seperti sabun, samphoo, powder dan olahan lainnya. Melihat kebutuhan pasar ekspor yang besar tersebut, maka budidaya lidah buaya merupakan usaha bisnis yang menggiurkan.

3.  Makanan , minuman berbahan baku Aloe vera
            Bagian-bagian dari tanaman lidah buaya yang umum dimanfaatkan adalah: (a) daun, daging daun yang dapat digunakan langsung, baik secara tradisional maupun dalam bentuk ekstrak, (b) eksudat (getah daun yang keluar bila dipotong, berasa pahit dan kental), secara tradisional biasanya digunakan langsung untuk pemeliharaan rambut, penyembuhan luka, dan sebagainya, (c) gel (bagian berlendir yang diperoleh dengan menyayat bagian dalam daun setelah eksudat dikeluarkan).
            Makanan dan minuman berbahan baku tersebut diantaranya ialah :
·         Cocktail/Nata de aloe/Cendol
·          Selai/dodol/Jelly
·         Risoles
·         Minuman sari lidah buaya
·         Teh lidah buaya
·         ice cream
(1). Pembuatan Cocktail/Nata de Aloe/Cendol
Alat yang digunakan yaitu:pisau, baskom, talenan, dll, sedangkan bahannya yaitu : daun Aloe vera, air kapur, sirop, gula
Cara membuatnya :
Kupas kulit lidah buaya
-  Potong lidah buaya bentuk dadu
 
- Rendam potongan Aloe vera dalam air kapur selama 1 hari
-  Bilas potongan Aloe vera dengan air sampai bersih
-  Rebus potongan Aloe vera kedalam air yang sudah mendidih sekitar 10 menit
Produk dari Nata de Aloe vera yang sudah jadi bisa digunakan untuk membuat es campur,  
    es buah atau campuran makanan misalnya jelly lidah buaya.

Pembuatan Aloe vera dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
Diagram alir proses pengolahan daun lidah buaya dalam sirup untuk industri kecil (Djubaedah, 2003, Pengolahan lidah buaya dalam sirup, Balai Besar Industri Agro)


(2).  Pembuatan cendol/ dawet.
Alatnya  dan bahannya sama hanya gula yang dipakai gula merah (gula kawung/kelapa) dan santan . Cara pembuatan sama hanya potongan lidah buaya dipotong panjang, setelah dipotong panjang direndam dalam air jeruk nipis selama 1 hari.   Setiap 12 jam sekali air jeruk diganti. Setelah itu dibilas dengan air bersih. Rebus ke dalam air mendidih sebentar, campur dengan sirup gula merah dan lengkapi dengan santan tambahkan es batu.
(3). Selai
Selai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagian berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses pembuatan selai atau jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan produk yang baik.
Selai lidah buaya adalah bahan berupa pasta yang berkadar gula tinggi dan dibuat dari bubur daging lidah buaya. Pembuatan bahan ini tidak sulit, dan biayanya tidak mahal. Berikut ini adalah cara sederhana mengolah lidah buaya menjadi selai:
Bahan-bahan
1.      1 kg daging lidah buaya.
2.      500 gram Gula Pasir.
3.      0,1 % asam askorbat atau 1 gram per liter air atau asam sitrat 0,2 % atau 2 gram per liter.
4.      0,5 % natrium benzoat atau 5 gram per kg daging lidah buaya.
5.      3 gram agar-agar bubuk atau ½ bungkus.

Cara Membuat

1.      Lidah buaya yang sudah bersih direndam di dalam larutan asam askorbat selama 15 menit, lalu ditiriskan dan dihancurkan menggunakan blender.
2.      Hasil hancuran ini dipanaskan sesaat, kemudian ditambahkan gula pasir, asam sitrat, dan agar-agar.
3.      Dipanaskan hingga mendidih sambil diaduk, lalu ditambahkan bahan pengawet benzoat.
4.      Jika telah terbentuk gel, pemanasan dihentikan dan busa yang ada di permukaan selai dibuang.
Selai siap dikemas dalam botol

(4).  Minuman Sari Lidah Buaya.
Cara pembuatan :
Langkah-langkah pembuatan minuman dari lidah buaya adalah sebagai berikut :
1.        Tahap pertama adalah pemilihan daun lidah buaya. Pilih daun yang tebal dan belum terlalu tua, karena daun yang demikian rasa getirnya belum terlalu tajam. Ciri-ciri daun yang belum terlalu tua adalah : warnanya hijau bintik-bintik putih bagian tepi daun berduri lunak dan pucat.
2.        Tahap selanjutnya cuci daun lidah buaya sampai bersih , kupas bagian kulitnya dan
        ambil  dagingnya.
3.           Ke dalam potongan daging lidah buaya tambahkan air dengan perbandingan 4 : 1 antara
        daging dan air yang digunakan
4.    Blender campuran daging dan air sampai hancur, kemudaian ekstraknya disaring dengan
        kain penyaring atau dengan menggunakan saringan plastik.
5.   Tahap selanjutnya, tambahkan gula pasir sejumlah 10-15% , asam sitrat sejumlah 0,1 –
      0,25 %, garam dapur sejumlah 0,025 – 0,1%, esence dan pewarna secukupnya.
     6.  Kemudian campuran bahan-bahan tersebut dimasak dengan suhu 85-900C selama kurang
          lebih 20-25 menit.
 7. Dalam keadaan masih panas, masukan larutan tadi kedalam botol-botol yang sudah disterilkan yaitu dengan cara dimasak dalam air mendidih selama kurang lebih 1-2 jam. Banyaknya larutan yang dimasukkan ke dalam botol sebaiknya tidak terlalu penuh , yaitu dengan menyisakan ruang udara sebanyak 1,5 - 2,5 cm dari bagian atas botol.
8.  Kemudian botol-botol yang berisi larutan lidah buaya tadi dipanaskan dalam air mendidih
      selama kurang lebih 10-15 menit. Kemudian angkat botol dan tutup dengan segera.
9.  Langkah berikutnya, biarkan botol-botol berisi minuman lidah buaya tersebut dingin pada
      suhu ruangan.
10.  Tahap terakhir dari pembuatan minuman lidah buaya ini adalah pemberian label pada
       botol

(5) Risoles isi Ragout Lidah Buaya

Bahan untuk kulit :
150 g tepung terigu
1 butir telur, kocok lepas
300 ml air
1 sdm mentega/margarin, lelehkan
¼ sdt garam halus

Bahan untuk Isi:
250 g koktail lidah buaya matang
60 g daging kakap cincang
1 batang daun bawang, iris halus
1 sdt gula pasir
1 sdm kecap asin
1 sdt ketumbar, haluskan
3 siung bawang putih, haluskan
4 butir bawang merah, haluskan
1/2 sdt lada halus
1/2 sdt garam halus
3 sdm minyak goreng
Lapisan:
2 butir telur, kocok lepas
60 g tepung panir

Cara Membuat:
1. Kulit: Campur tepung terigu, dengan air, mentega, telur dan garam, aduk rata. Saring. Panaskan wajan datar anti lengket yang telah diberi sedikit minyak. Tuang satu sendok sayur adonan kulit. Buat dadar tipis. Lakukan hingga adonan habis. sisihkan.
2. Isi: Panaskan minyak, tumis bawang merah, bawang putih dan ketumbar hingga harum. Masukkan daging ikan cincang, aduk hingga ikan berubah warna. Masukkan koktail lidah buaya yang telah dirajang. Bumbui dengan lada, garam, kecap asin dan gula pasir. Masak sambil sesekali diaduk hingga semua bahan matang. Angkat.
3. Ambil satu lembar kulit risoles. Masukan 2 sendok makan bahan isi. Lipat dan gulung. Lakukan hingga habis. 
4. Celupkan risoles ke dalam kocokan telur dan gulingkan ke atas tepung panir hingga seluruh permukaan terselimuti tepung.
5. Panaskan minyak, goreng risoles hingga matang dan berwarna kuning kecokelatan, angkat. Atur di dalam piring saji. Hidangkan hangat.


 (6).  Racikan Berkhasiat Obat dari Lidah Buaya:
Beberapa penyakit yang dapat disembuhkan cacingan, luka bakar, bisul, luka bernanah; amandel, sakit mata, keseleo, kosmetik, jerawat. Bagian dari Lidah Buaya yang berkhasiat obat: daun, bunga dan akar.
(a).  Penyubur rambut:
Daun lidah buaya segar secukupnya dibelah, diambil bagian dalam yang rupanya seperti agar-agar, digosokkan ke kulit kepala sesudah mandi sore, kemudian dibungkus dengan kain, keesokan harinya rambut dicuci. Dipakai setiap hari selama 3 bulan untuk mencapai hasil yang memuaskan.
(b).  Luka terbakar dan tersiram air panas (yang ringan):
Daun dicuci bersih, ambil bagian dalamnya, tempelkan pada bagian tubuh yang terkena api/air panas.
( c).  Bisul:
Daun dilumatkan ditambah sedikit garam, tempelkan pada bisulnya.
(d).  Kencing manis (DM):
1 batang lidah buaya dicuci bersih, dibuat durinya, dipotong-potong seperlunya direbus dengan 3 galas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum sehari 3 x 1/2 gelas, sehabis makan.
(e).  Batuk rejan:
Daun sekitar 15 – 18 cm, direbus kemudian ditambah gula, minum.
(f).  Syphilis:
Bunga ditambah daging: Direbus, minum.
(g).  Cacingan, susah buang air kecil:
15 – 30 gram akar kering lidah buaya direbus, minum.
(h).  Sesak nafas (asma) :
ambil 1 tangkai lidah buaya, cuci bersih, panggang, kemudian diperas. minumlah hasil perasan setelah di beri gula batu atau madu.
(i).  Wasir:
1/2 batang daun lidah buaya dihilangkan duri-durinya, cuci bersih lalu diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air matang dan 2 sendok makan madu, aduk, saring. Minum sehari 3 kali.
(j).  Sembelit (pencahar):


 
ambil 1/2 batang daun lidah buaya dicuci dan dibuang kulit dan durinya, isinya dicincang, lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas dan tambahkan 1 sendok makan madu, hangat-hangat dimakan, sehari 2 kali.


PERHATIAN :
"Dilarang pakai untuk wanita hamil, gangguan pada sistem pencernaan dan diare"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Text